Kamis, 18 Oktober 2012

segenggam hati

Salah satu kegilaan ku..
Semoga ini jadi hiburan..
Aku pun menyadari dari awal, tak pintar dan tak cantik. Karena itu aku ingin mempercantik hati dan otak yang masih belum dioptimalkan..
Aku butuh waktu untuk ikhlas, ku harap kamu masih mau sedikit bersabar hingga aku benar-benar sembuh..
Tulisan ini ku buat beberapa hari setelah kita merinai malam di waktu itu..
Kalau tak bosan dirimu mendengar, aku ingin sekali berkesempatan menunggu mu..
Aku tak tahu hingga kapan?
Proses ini tak semudah yang ku pikir saat awal memutuskan untuk menghadirkan “doa bintang untuk ikan”..
Aku masih menikmati luka itu, sedang mencari boneka ikan dan bintang, parfum yang ku bilang bau mayat, tempat yang pernah dilewati..
Cuma menghadiri kelulusan teman ku yang belum sanggup ku lakukan.. karena jelas itu menyedihkan mengingat aku “sengaja berusaha mencari dalih” batal ke Jakarta..
Aku hanya butuh Allah menjawab dengan keajaiban..
Terimakasih membuatku indah, walau tak indah..














Secangkir Teh Manis Hangat di Meja

Pagi yang dingin ini, seperti biasa.. secangkir   teh manis hangat itu menyambut ku
Uap yang mengepul diatasnya melambaikan kehangatan yang tiada terkira
Tapi ternyata ada yang berbeda ketika tangan ku menyentuh sudut cangkirnya
Kehangatan yang melebihi biasanya
Ku nikmati sentuhan jemari ku di dinding luar cangkir
Mata ku masih terpaku memandang jelas ke dalam dasar cangkir
Apa yang terjadi?
Tapi ku menemukan jawabannya di sudut hatiku
Secangkir teh ini memang biasa ku nikmati setiap mengawali hari
Kepenatan, keengganan dan perasaan negatif sedikit berkurang
Karena ku mau menikmati hari dengan senyuman bahagia
Tak ku sangka, pagi ini secangkir teh ini menguatkan ku
Padahal hampir saja ku hentikan rasa ini, karena tak percaya lagi pada secangkir minuman berwarna gelap ini
Ternyata kehadirannya kini dikuatkan dengan senyum pemberinya yang lama ku rindu
Senyum dan secangkir teh manis hangat adalah kombinasi yang cantik
Hati ku tak hanya berbunga, tapi juga berwarna
Derai tawa yang ku cari selama ini ada padanya
Barisan gigi yang rapi ditambah satu gigi yang memaksa tumbuh
Ku sebut itu gingsul termanis, dan semakin manis saat meminum secangkir teh yang diseduhnya
Aku terpesona dengan rasa ini, dia jadi jawaban air mata ku kemarin
Meyakinkan ku memang pantas menggenggamnya sebagai bintang biru
Tak sekedar memandangnya dari kejauhan dan dalam sepi
Ku bisa menari di tiap pijakan kaki ku karenanya
Saat mengingat secangkir teh itu aku merasa cantik
Semakin ku pandangi, semakin manis dan hangat
Aku menikmati tanpa ketagihan, karena dia tahu kapan harus memaniskan kapan harus menghangatkan..
Dia pesona di antara gemintang yang tersenyum memandang saat bercengkrama dan tertawa
Di balik pepohonan kembar, kita menembus malam
Karena enggan beranjak dari rinai bahagia ini
Aku hanya ingin duduk menengahi kerlip bintang sebagai ratu yang melengkapi gemerlap istana raja
Menyulam bersama nyanyian alam dan tarian detik
Cukup duduk disamping ku, kita kembali saling memintal pinta pada sang Maha
Merangkai mimpi bersama, bunga surga yang indahnya menembus cakrawala dan wangi ke dalam sukma
Hatiku hanya ku ingin jaga untuk secangkir teh manis hangat yang selalu menjaga manis dan hangatnya untuk kebaikan
Terima kasih telah memaniskan dan menghangatkan hati ku yang nyaris dingin
Secangkir teh manis hangat di meja sudut kamar sofi ..


Terimakasih atas detik indah berharga bersamanya, semoga dimudahkan dan disegerakan apapun yang diinginkan, jaga dirinya…
Aku kan kembali menanti bintang biru pada detik yang indah akan saling menyenangkan dan melengkapi… 18 mei -18 okt 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar