Rabu, 24 Oktober 2012

nyanyian sepi

Lama tak ku sapa..
Lama tak ku lihat..
Senyum itu, aku merindukannya dalam sudut hati yang tak tahu kapan ujungnya??
Setiap duduk di hadapan komputer, aku ingin mengetik sebuah nama di keyboard..
Untuk tahu kabar mu, keadaan mu di layar..
Namun selalu segera ku tutup, kuatir akan melukai ku..
Tiap kali ada yang menyebut sebuah nama itu, hati ku berdesir..
Aku sangat mengharap dirimulah bintang biru yang kelipnya ku nanti di terbitnya november..
Kedipan mata mu yang menyapu air mata ku..
Ketukan pintu mu yang selalu ku tunggu..
Suara mu yang menenangkan kepanikan ku..
Setelah cerita daun jatuh itu, aku tak lagi berani bertemu dengan mu..
Aku tak punya nyali memperlihatkan wajah ku, walau rindu ini mendendam..
Aku segan mengganggu ketenangan mu..
Walau aku sangat menginginkan mu..
Aku hanya meminta Penguasa Hati untuk menjaga hati ku..
Menanti dengan ikhlas bintang biru yang selalu mencari ku..
Saat bintang itu meredup ataupun mencerahkan malam..
Aku masih disini, berteman tinta menuliskan sebuah nama..
Hanya sebuah nama yang bisa ku gores, karena aku tak tahu cerita apa tentang rasa ini..
Aku kehilangan inspirasi saat kelip mu menjauh dari tempat ku duduk..
Meminta agar aku melewati proses ini sebagai pemenang..
Agar hempasan angin ini menguatkan akar ku nanti di tengah ombak dan cadas bebatuan..
Aku belajar bersyukur di tengah derai luka yang membuat lubang menganga di hati..
Semoga perih ini menggugurkan laku ku yang khilaf..
Karena perih ini aku tahu bagaimana menjaga diri, menjaga hati, menjaga mata..
Sebagaimana pun rumitnya rasa ini, aku belajar untuk menertawakan luka..
Aku tak ingin air mata ini kering, aku hanya ingin menjadi satu-satunya bunga hati mu..
Bunga dan Bintang adalah Maha Karya..
Mengindahkan mata dan hati..
Terima kasih cinta, telah menyentuh ku..


Menanti kelip bintang biru dalam gelap, sendiri dan kelam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar