Hanya dengan syukur
manusia menjadi lebih mudah menjalani hidup. Di tengah problematika hidup
manusia, syukur menjadi solusi utama. Sebagaimanapun kondisi yang terjadi dalam
hidup manusia, ini cara “komunikasi” Allah pada hamba-Nya. Ujian tidak hanya
dalam kesedihan, dalam kebahagiaan pun
merupakan ujian. Apa kita tetap mampu bersyukur pada Allah yang memudahkan
hidup? Kecenderungan manusia adalah mengeluh dan mencari hal yang belum
dimilikinya. Syukur menjadi keberterimaan kita terhadap apa-apa yang sudah
ditulis di Lauhul Mahfudz. Rasa syukur kita bukannya untuk kepentingan Allah,
tapi untuk kepentingan kita sendiri. Manfaat nyata syukur selain salah satu
bentuk berterimakasih pada Allah, sisi psikologis seseorang yang bersyukur akan
lebih optimis menjalankan hidup.
Kita lebih mudah
menyalahkan keadaan, orang lain bahkan Allah di tiap kejadian yang tidak
menyenangkan. Kita jarang introspeksi diri, mungkin ada kesalahan kita pada
kejadian yang terjadi. Menyengajakan bersyukur tiap harinya mampu membuat kita
lebih melihat apa yang kita punya, bukannya yang belum kita punya. Kita akan
merasa cukup, meningkatkan prasangka baik pada Allah, hati tenang menghadapi
hidup. Rasulullah SAW yang telah diampuni Allah (ma’sum) saja mampu bersyukur
hingga kakinya bengkak saat sholat. Demikian indahnya teladan beliau, kita
masih enggan besyukur.
Buku ini merupakan
salah satu buku ringan yang mudah dibaca dalam sekali waktu. Penyajian bahasa
yang mudah dipahami. Dalam tiap babnya menjelaskan hikmah-hikmah manusia dalam
bersyukur. Penulis banyak mengambil
referensi dari Al-Qur’an dan Al-Hadits, sebagai rujukan utama dalam kajian keislaman. Walaupun buku ini kurang
menjabarkan contoh kontekstual yang terjadi kini. Bagaimana menyikapi hidup di
tengah berbagai hal yang terjadi, tetapi kita tetap bisa bersyukur? Penulis
masih sangat terpaku pada konsep tekstual yang masih bisa dieksplorasi
semaksimal mungkin. Sebab teks Al-Qur’an memiliki keluasan interpretasi yang
membuat dapat dikaji secara lebih mendalam. Sehingga energy dahsyat dari syukur
dari dirasakan pembaca sebagai “penyengat” untuk mengaplikasikan nilai-nilai
yang disampaikan penulis. Namun buku ini
juga bisa menjadi koleksi pelengkap khasanah ilmu, karena buku ini cukup
menggugah.
Azzahro Jannah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar