Family
school, sekolah keluarga...
Ide ini mengalir seiring dengan kecintaan
pada pendidikan dan arti sebuah keluarga. Perjalanan waktu yang mengajarkan
bahwa keluarga sebagai organisasi terkecil di masyarakat tidak mendapat
perhatian khusus. Tuntutan hidup kini membuat semua orang mengejar kebahagiaan
yang bernilai sebatas kesenangan sesaat yang dapat dibanggakan. Namun hati
tetap kering karena kebahagiaan yang indah bila dapat dibagi dengan orang-orang
disekitar kita yang kita cinta dan mencintai kita. Keluarga, lingkungan pertama
yang membentuk kita. Mengajari kita bagaimana cara hidup dan menghidupkan
dunia.
Tidak ada yang mengajari di
sekolah-sekolah kita, bagaimana menjadi seorang ayah, seorang ibu, seorang
kakak, seorang adik, seorang suami atau seorang istri. Ah.. Tidak bisa
dibayangkan, sebuah keluarga yang tidak memiliki peran positif terhadap karya
anak-anak kita nanti. Keluarga yang pelukannya mengautkan keberadaan hidup kita
di dunia sering kali terlupakan dalam lautan kesibukan kita mengejar mimpi.
Jarang kita melihat ke belakang, sekedar melihat untuk apa semua hal yang kita
kejar selama ini.
Keluarga sebagai bagian penting dalam
keseharian kita akan menjadi pendukung utama dan pertama dalam setiap tawa dan
tangis kita. Banyak orang diluar sana yang tidak memiliki kejelasan keadaan
keluarga, namun tak banyak dari kita yang memiliki kejelasan keluarga ini tidak
menghargai keberadaan keluarga yang dimilikinya.
Menjadi suami dan istri yang bahagia akan
menciptakan suasana keluarga yang mampu saling membahagiaan. Anak-anak yang
bahagia akan mampu menjawab tantangan hidup yang tidak mudah dilewati dengan
tumpukan keluhan. Karena tantangan hidup akan terjawab dengan kreatifitas tanpa
tekanan. Apresiasi keluarga akan melejitkan potensi anak dengan optimal.
Sekolah keluarga akan menjadi perjalanan
Al Khonsa selanjutnya. Keutuhan keluarga akan membangun kekuatan sebuah
perjuangan...
Dari keluarga bahagia untuk sebuah rumah
senyum J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar