Rona
Biru di Tepi Langit
Hari ini adalah pernikahan Fiki dengan
Aishi, suasana khidmat yang terasa seperti membawa ku beberapa tahun lalu saat
melewati detik pernikahan indah ku dengan Ari. Setelah ikrar disahkan, Aishi
memeluk ku lama sekali. Kami berdua terdiam seolah waktu terhenti. Aku
memejamkan mata menikmati pelukan Aishi.
Secercah kebahagiaan telah menemaninya
menyempurnakan hidup. Sempat kekhawatiran sesaat kelahirannya, bisakah Aishi
mempercantik kehidupannya dengan ikhlas, ibadah dan akhlaq yang baik? Semua
pertanyaan itu kini terjawab dengan nyata.
Dengan segala kesalahan yang terjadi
beberapa waktu lalu, Fiki dan Aishi telah membuktikan mereka mampu melupakan
luka dengan membaikkan kualitas diri. Sehingga mereka menjadi pribadi luar
biasa di tengah jaman yang tidak lagi ramah. Anak-anak yang terlahir dari
mereka akan sangat memiliki arti dengan jelasnya keberadaan orang tuanya.
Pernikahan yang mereka lalui bukan
sekedar formalitas, lebih menjadi sebuah perjalanan menjadi pemimpin muda yang
luar biasa. Kita semua adalah pemimpin masa depan. Bagaimana kualitas diri kita
sekarang, akan menentukan kualitas diri kita esok. Penikahan ini seolah menutup
tugas ku.
Aku berjalan melangkah masuk ke sebuah
rumah biru, rumah yang telah terwarnai dengan sejuta cerita. Bapak, Neni dan
Ilyas serta kedua anaknya, Ratu dan Aishi, Aku dan Ari. Ari mensejajari langkah
dengan ku, menggenggam tangan ku lalu mencium kening ku lama.
Khilda Maulidiah, sebuah nama yang memiliki arti
kelahiran abadi. Ingin dapat melahirkan banyak karya abadi yang dapat
menginspirasi kehidupan. Lahir di salah satu sudut kota Pasuruan di Jawa Timur.
Besar dan tumbuh di kota Denpasar, Pulau Dewata. Kemudian mendaki puncak syukur
di salah satu Universitas perjuangan di kota pelajar, Yogyakarta. Mencintai
perjalanan yang menjejakkan makna hidup. Membaca dunia untuk menghidupkan hati
dan akal. Menulis adalah
terapi penyaluran kegelisahan memandang kehidupan yang entah seperti apa...
Semoga ini dapat menjadi prasasti cinta untuk semua anak di dunia yang berhak
bahagia menjalani kehidupan dan berhak berkarya untuk dunia yang lebih indah.
Bersilaturahim melalui khildamaulidiah.blogspot.com atau khilda.maulidiah@gmail.com. Bercita-cita membangun kerajaan Al Khonsa yang
menyiapkan para bunda yang akan mendidik pejuang-pejuang kehidupan. Sebuah
rumah senyum yang mensinergiskan energi luar biasa dari anak-anak yang kehilangan
orang tua secara fisik dan psikologis untuk tetap dapat menginspirasi
kehidupan. Semoga kita dapat menjadi “Bunga Surga” dan “Satria Langit”.
Arti
kita adalah karya nyata kita bagi kehidupan yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar