Angin….
Hembusan angin, datanglah temani tarian hujan ku.
Menatap esok
dengan yakin, bahwa “rumah senyum” itu akan mewujud nyata.
Sebuah rumah
sederhana tampilannya dengan sejuta mimpi dan karya nyata dari anak-anak bumi.
Tak lagi
menangisi badai, karena mereka akan belajar berdiri di dalamnya.
Menunjukkan pada
dunia, bahwa kebahagiaan adalah hak setiap anak.
Kebahagiaan
berkarya untuk Islam dan ummat Islam.
Idealisme langit
yang diterjemahkan oleh realitas sosial.
Angin...
Maha Karya dari
cintaNya, menepikan hati pada sebuah sudut ketidakmengertian.
Mengapa aku
terlahir seperti ini?
Sejenak ku diam,
memahami dan menghayati.
Rencana kehidupan
adalah menjadikan kita manusia sempurna.
Lahir dari
kebaikan dan kembali pada kebaikan setelah melewati banyak keburukan.
Kini, aku bisa
memiliki senyum yang indah.
Senyuman yang
tulus menghapus luka yang ada.
Cukuplah aku
merasakan perjalanan ini, tidak untuk mu teman.
Keluarga tidak
berbatas darah, namun juga cinta kita pada Maha Cinta.
Di rumah senyum,
keluarga akan menghapus sekat dan tembok.
Cinta kita
padaNya mencipta karya.
Semoga... Amal
jariyah, ilmu bermanfaat dan anak-anak ideologis yang sholih tetap semarak
mewarnai pertemuan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar