Rabu, 22 Mei 2013

sebuah cita



Angin….
Hembusan  angin, datanglah temani tarian hujan ku.
Menatap esok dengan yakin, bahwa “rumah senyum” itu akan mewujud nyata.
Sebuah rumah sederhana tampilannya dengan sejuta mimpi dan karya nyata dari anak-anak bumi.
Tak lagi menangisi badai, karena mereka akan belajar berdiri di dalamnya.
Menunjukkan pada dunia, bahwa kebahagiaan adalah hak setiap anak.
Kebahagiaan berkarya untuk Islam dan ummat Islam.
Idealisme langit yang diterjemahkan oleh realitas sosial.
Angin...
Maha Karya dari cintaNya, menepikan hati pada sebuah sudut ketidakmengertian.
Mengapa aku terlahir seperti ini?
Sejenak ku diam, memahami dan menghayati.
Rencana kehidupan adalah menjadikan kita manusia sempurna.
Lahir dari kebaikan dan kembali pada kebaikan setelah melewati banyak keburukan.
Kini, aku bisa memiliki senyum yang indah.
Senyuman yang tulus menghapus luka yang ada.
Cukuplah aku merasakan perjalanan ini, tidak untuk mu teman.
Keluarga tidak berbatas darah, namun juga cinta kita pada Maha Cinta.
Di rumah senyum, keluarga akan menghapus sekat dan tembok.
Cinta kita padaNya mencipta karya.
Semoga... Amal jariyah, ilmu bermanfaat dan anak-anak ideologis yang sholih tetap semarak mewarnai pertemuan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar