Dari
proses pertemuan dengan beragam karakter manusia yang rata-rata mengalami
masalah yang sama, namun berbeda warna menyikapinya. Tapi ada sebuah garis yang
ku pikir tidak berubah. Di waktu aku menilai seorang perempuan yang mencintai
ayahnya, di waktu yang sama ia akan sangat menghargai suami nya. Dan begitu
juga dengan seorang laki-laki yang menghargai ibu nya akan menjadi sangat
mencintai istrinya.
Cinta
dan penghargaan adalah sebuah rentang
proses yang tetap terus harus dijaga untuk sebuah pengabdian.
Cinta
pada orang tua kita adalah hal kecil yang besar akibatnya. Walau kini mungkin
tak banyak diantara kita sebagai anak yang telah dapat hidup di kaki sendiri
untuk sejenak memberi waktu yang kita miliki
untuk membahagiakan kedua orang tua kita.
Ingatkah,
saat kita menangis pertama menghirup oksigen dunia?? Kedua orang tua kita
tersenyum diantara derai air matanya. Mengusap tubuh kita yang masih beraroma
anyir darah, bahkan tak segan untuk memeluk.
Lupakah
kita, saat dulu sering bertanya banyak hal yang aneh dan berulang kali ditanya.
Kedua orang tua kita tidak pernah bosan menjawabnya.
Kini...
ketika kedua orang tua kita hadir menjenguk kita. Tidak jarang kita bermuka
masam dan merasa akan terganggu. Dan bentakan kecil untuk semua pertanyaan yang
mereka ajukan pada kita menjadi beban melewati hari.
Sadarkah
kita, bila kehidupan ini berputar pada sebuah poros yang akan mengambalikan
kita pada titik dimana kita berasal?
Saat
esok, kita telah mendampingi seseorang yang kemudian menjadikan kita sempurna
dengan anak yang kita miliki. Akankah kita siap diperlakukan seperti itu?
Terus
berupaya menjadikan diri kita mencintai dan menghargai kedua orang tua kita,
untuk sebuah kisah esok dalam istana yang kita bangun.
Untuk
Ayah, Ibu... yang suatu hari aku akan menemukan pangeran ku yang menjadikan aku
putri dalam kerajaannya. Kalian berdua tetap menjadi raja dan ratu di hati yang
kalian bangunkan dengan segenap cinta dan penghargaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar