Selasa, 10 Juni 2014

UNTUK MU WAHAI BUNDA


Bismillahirrahmanirrahim

UNTUK MU WAHAI BUNDA
Tema parenthing (orang tua) hari ini menjadi sangat populer, banyak pembahasan yang mengarahkan pada bagaimana menyiapkan generasi yang kuat. Sering kali saya menyebut, orang tua adalah gelar sepanjang usia kita namun sedikit sekali mendapat pengetahuan menjadi orang tua. Berbagai masalah yang hadir hari ini tidak sedikit berasal dari rapuhnya lembaga keluarga yang menjadi pelindung utama kehidupan seseorang.
Seiring berjalannya waktu, himpitan dan desakan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga adalah pihak pertama yang akan kita “korbankan”, walau memperjuangkan pemenuhan kebutuhan hidup juga merupakan usaha untuk keluarga. Sadarkah kita, keluarga tak sebatas butuh materi. Lebih dari itu, pemenuhan kebutuhan belajar dan memaknai hidup yang diperoleh dari sekolah pertama dalam keluarga.
Mendidik anak menjadi pekerjaan besar yang nantinya akan membangun pribadi kuat untuk kontribusi peradaban manusia. Manusia beradab tentu tumbuh dari proses belajar yang baik. Keluarga yang menjaga diri terpaan terik permasalahan moral akan menumbuhkan generasi yang baik. Setiap langkah, kata dan rasa yang kita berikan dalam keluarga akan menjadi makanan jiwa anak-anak.
Jiwa anak sangat polos dan lugu, sehingga sangat peka terhadap lingkungan sekitarnya. Bentukan lingkungan akan menjadi referensi dalam proses kehidupan selanjutnya. Prinsipnya, “yang dari hati akan sampai ke hati. Yang dari mulut akan sampai telinga saja”. Jadikan diri kita pembelajar seumur hidup, untuk terus meningkatkan kualitas diri kita.
Wahai Bunda, lihatlah diri kita. Sudahkah kita mempersembahkan yang terbaik untuk malaikat kecil yang Allah titipkan melalui rahim kita?
Dengan kehadiran seorang anak dalam kehidupan kita, kita akan menjadi lebih terlengkapi. Segala potensi orang tua dilihat dari bagaimana jiwa kepemimpinan yang dimiliki. Karena jiwa kepemimpinan orang tua yang banyak menentukan keadaan anak selanjutnya. Belajar memimpin diri, keluarga kemudian masyarakat. Memimpin kea rah kebaikan.

Semoga…
Khilda Maulidiah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar