Kamis, 05 Juni 2014

untuk mu anak-anak ku

Sore ini, langit menyibakkan gemuruh dan sederas air yang ditampungnya di awan
Berproses menuju sebuah kesempurnaan kepak sayap kupu-kupu dalam metamorfosisnya
Kemudian menjalin tiap pembelajaran yang telah terlewati
Masa transisi memang menjadikan sebuah ruang ketidaknyamanan
Fase mengawali selalu diwarnai dengan berbagai polemic
Menuntut keadaan bukanlah cara bijaksana
Berkontribusi untuk menguatkan kembali kayuhan kaki
Memacu perbaikan diri dengan bercermin diri lalu melangkah lagi

Usia kita terus berlari, bersama napas dan detak jantung yang dimintai pertanggungjawabannya
Nasehat yang baik, dengan niat dan cara yang baik
Adalah muara jiwa
Kerapuhannya karena jiwa-jiwa yang menganggap ajaran ini dari perspektifnya
Tahukah bila kedua mata kita fatamorgana yang mampu menipu?
Karena wajar, dalam surat cinta-Nya kita menemukan sebuah kepastian
Bila ada keraguan artinya jiwa kita terlampau semu

Sekali ku sebut, logika hati berbeda dengan logika akal

Meyakini doa adalah tanda ketundukkan
Meyakini adanya pencipta dan lalu beribadah pada-nya adalah sebuah pengabdian
Meyakini akhir hidup kita akan membersamai segala hal yang kita lakukan

Hari ini, agama hanya “pantas” dibicarakan secara privat
Hanya di ruang religious saja
Dalam ekonomi, politik, social, budaya, pendidikan banyak yang berganti jubah
Aturan kehidupan diatur sekena dan seenaknya
Peran sebagai pengelola bumi melebihi menjadi maha benar segalanya
Tentu dengan ukuran relative atau masa bodoh
Perang ini adalah perang dingin diantara kita

Teman seperjalanan bisa jadi memperjuangkan hal yang berbeda
Niat kemudian akan membedakan cara dan tujuan kita
Hidup adalah perjuangan dan berhenti berjuang sama artinya dengan berhenti hidup
Memperjuangkan kebenaran mutlak, titah Pencipta langit
Langkah yang hanya terhenti bersamaan dengan terhentinya putaran bumi
Karena kita akan menyiapkan penerus risalah pada generasi selanjutnya

Kalah hanya untuk orang yang menyerah
Kemenangan hanya untuk penegak panji kebenaran perintah dari langit

Untuk mu, anak-anak ku…
Anak-anak yang Allah titipkan pertemuan kita menjadi kebaikan
Anak-anak ideologis ku, pelanjut perjuangan ajaran Nabi Muhammad

Anak-anak biologis ku yang menanti ayahnya yang mengajarkan risalah perjuangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar