Mendapat
amanah adalah proses kita mengui diri akan tingkat integritas yang kita miliki.
Bukan sekedar tampak manis, namun tampilan yang ada adalah cerminan niat diri.
Kemarin kala, seorang teman mengamanah rupiah zakat profesi dan sedekahnya.
Amanah ini menjadi bagian untuk menjembatani ruang yang belum terisi.
Geliat
kajian membaca Al Qur’an di masjid kampung salah satu sudut kota Yogyakarta.
Memandang anak-anak yang berlarian tanpa arah, hanya karena jumlah pendamping
belajar dengan anaknya tidak seimbang. Tiga orang pendamping yang menangani
sekitar 25-30 anak. Tidak jelasnya metode dan tahapan yang digunakan membuat
semua berjalan sporadis tanpa target. Para pendamping yang kehadirannya tidak
menentu jadwalnya membuat warna semakin tidak jelas. Ditambah tidak adanya
ruang untuk meningkatkan kualitas pendampingan baca tulis Al Qur’an.
Yang
terjadi pada anak-anak juga memprihatinkan, tidak semua memiliki buku baca
tulis sendiri. Entah, apakah kedua orang tuanya terlalu tidak ada waktu untuk
sekedar menyiapkan isi tas anaknya? Alasannya, tas akan dipermainkan. Dilempar
dan tidak dijaga, sehingga para pendamping membuat anak-anak hanya menggunakan
buku yang disediakan masjid. Apa itu tidak membuat anak-anak tidak belajar apa
itu nilai bertanggung jawab? Jika hal ini tidak diupayakan, anak-anak mungkin
akan menganggap bahwa dirinya tidak layak mengemban sebuah tanggung jawab
kehidupan.
Kemudian
yang mampu ku gapai baru sebatas mengumpulkan koin untuk dapat menambah
pemenuhan kebutuhan anak-anak akan buku baca dan buku doa. Gayung bersambut
hanya karena sebuah niat menjejakkan karya. Beberapa teman mempercayakan amanah
untuk mengelola koin demi koin yang berat terbawa. Merasa seperti hidup di
jaman dinasti dengan alat tukarnya sekantong koin.
Seorang
sahabat perjuangan di jalan Allah memberi Rp. 50.000 dari penghasilannya
mengajar. Si kembar manis dari Raja Ampat memecah tabungan koin kecil Rp.
146.000. Sekuntum bunga yang bertahan dalam tiga ruang Rp. 20.000. Bunda Khonsa
yang simpati pada program koin cinta masjid Rp.23.000.
Dana
yang dialokasikan untuk seluruhnya untuk pembelian buku Iqro’, buku doa pilihan
sehari-hari dan laundry mukena yang lama beraroma tidak sedap. Segenggam cinta
kita memberi indah pada pelangi kehidupan. Terima kasih cinta, telah menerbitkan
cinta dalam hati. Semoga dibalas lebih baik oleh Maha Cinta.
Azzahro
Jannah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar