Senin, 11 Maret 2013

segenggam koin cinta


Mendapat amanah adalah proses kita mengui diri akan tingkat integritas yang kita miliki. Bukan sekedar tampak manis, namun tampilan yang ada adalah cerminan niat diri. Kemarin kala, seorang teman mengamanah rupiah zakat profesi dan sedekahnya. Amanah ini menjadi bagian untuk menjembatani ruang yang belum terisi.
Geliat kajian membaca Al Qur’an di masjid kampung salah satu sudut kota Yogyakarta. Memandang anak-anak yang berlarian tanpa arah, hanya karena jumlah pendamping belajar dengan anaknya tidak seimbang. Tiga orang pendamping yang menangani sekitar 25-30 anak. Tidak jelasnya metode dan tahapan yang digunakan membuat semua berjalan sporadis tanpa target. Para pendamping yang kehadirannya tidak menentu jadwalnya membuat warna semakin tidak jelas. Ditambah tidak adanya ruang untuk meningkatkan kualitas pendampingan baca tulis Al Qur’an.
Yang terjadi pada anak-anak juga memprihatinkan, tidak semua memiliki buku baca tulis sendiri. Entah, apakah kedua orang tuanya terlalu tidak ada waktu untuk sekedar menyiapkan isi tas anaknya? Alasannya, tas akan dipermainkan. Dilempar dan tidak dijaga, sehingga para pendamping membuat anak-anak hanya menggunakan buku yang disediakan masjid. Apa itu tidak membuat anak-anak tidak belajar apa itu nilai bertanggung jawab? Jika hal ini tidak diupayakan, anak-anak mungkin akan menganggap bahwa dirinya tidak layak mengemban sebuah tanggung jawab kehidupan.
Kemudian yang mampu ku gapai baru sebatas mengumpulkan koin untuk dapat menambah pemenuhan kebutuhan anak-anak akan buku baca dan buku doa. Gayung bersambut hanya karena sebuah niat menjejakkan karya. Beberapa teman mempercayakan amanah untuk mengelola koin demi koin yang berat terbawa. Merasa seperti hidup di jaman dinasti dengan alat tukarnya sekantong koin.
Seorang sahabat perjuangan di jalan Allah memberi Rp. 50.000 dari penghasilannya mengajar. Si kembar manis dari Raja Ampat memecah tabungan koin kecil Rp. 146.000. Sekuntum bunga yang bertahan dalam tiga ruang Rp. 20.000. Bunda Khonsa yang simpati pada program koin cinta masjid Rp.23.000.
Dana yang dialokasikan untuk seluruhnya untuk pembelian buku Iqro’, buku doa pilihan sehari-hari dan laundry mukena yang lama beraroma tidak sedap. Segenggam cinta kita memberi indah pada pelangi kehidupan. Terima kasih cinta, telah menerbitkan cinta dalam hati. Semoga dibalas lebih baik oleh Maha Cinta.

Azzahro Jannah  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar