Senin, 19 Januari 2015

aksi sejuta buku


Dari satu hari dari masa lalu, saya tersentak oleh salah satu taushiyah Aa’ Gym tentang 3M: Mulailah dari dirimu sendiri, Mulailah dari hal-hal kecil, dan mulailah sekarang juga. 

Saya termasuk orang yang tidak tertarik“kalkulasi pahala” dalam hal apa pun, lantaran saya merasa berkewajiban untuk selalu bisa tahu diri bahwa kalkulasi pahala adalah hak prerogatif Tuhan. Dibalik aksi apa pun, satu-satunya hal konkret yang bisa kita “ayemkan” dalam hati hanyalah “takaran kemanfaatan”. Kata Nabi, “Orang terbaik di antaramu adalah orang yang paling bermanfaat.”

Saat saya shalat ‘Ashr di Masjid Ta’awun Puncak Bogor usai meeting, saya dapat cerita dari mas penyedia kopi gratis, bahwa semua pembangunan masjid dan operasionalnya ditanggung oleh seseorang. Termasuk kopi gratisnya itu. Mati dah saya! Saat diberi tahu ada seseorang yang membangun jembatan di pelosok-pelosok jauh dengan biayanya sendiri, saya kembali mati telak! Saya juga pernah mati total saat diceritain bahwa ada sekelompok orang yang keliling untuk membersihkan toilet-toilet umum dengan gratis. Saya kembali mati tanpa ampun ketika seorang kawan pengasuh pesantren di pelosok desa berkisah bahwa ada tamunya yang datang bawa mobil, lalu pulang jalan kaki, setelah menyerahkan mobilnya untuk pesantren itu.

             Tuhan ada di mana-mana benar. Semut pun diketahui-Nya dengan sempurna, apalagi ini “orang-orang gila” yang berkali-kali bikin saya mati mendadak.

             Tentu, menjadi bermanfaat bukan kok dengan cara menjadi ustadz mulu. Ngisi pengajian di masjid-masjid mulu. Itu hanya satu pilihan, di luarnya sejuta pilihan tersedia.
              Ah, saya tak tahu harus berbuat apa untuk diri saya, sebagai usaha untuk “gila” itu. Saya mimpi suatu hari bikin masjid di sebuah jalan antar kota antar provinsi, lalu banyak orang yang shalat, mandi, pipis, istirahat di sana. Ah, itu keren! Tapi, saya nggak tahu kapan bisa mewujudkannya.
Saya juga mimpi bikin 1000 gerobak angkringan plus isinya untuk para pengangguran. Ah, ini tsakep banget! Tapi, kapan saya bisa mewujudkannya?

             Saya juga berkhayal setiap keluar kota bawa mobil kan berhenti di tiap masjid hingga mushalla SPBU dan meletakkan 2 sarung dan 2 mukenah di sana. Ah, ini pasti guanteng banget! Tapi, kapan saya sempat begitu?
Di antara sekian banyak mimpi yang pernah terlintas, saya bisa mewujudkan satu hal sekarang. Saya punya jutaan buku di gudang. Ya, jutaan! Oke, mari kita wujudkan #AksiSejutaBukuGratisTamanBacaan bersama-sama. Ya, harus bersama-sama kalian semua yang minat jadi volunteer gerakan ini.

1. #AksiSejutaBukuGratisTamanBacaan inispiritnya “kemanfaatan umum”, karenanya penerimanya haruslah sebuah perpustakaan/taman bacaan yang meminjamkan buku-buku dengan gratis. Entah itu perpustakaan mushalla, masjid, desa, kecamatan, TPA, pesantren, sekolah, komunitas, gereja, vihara, dll., lintas agamalah. Yang penting dikonsumsi orang banyak (bukan pribadi).

2. Kalian yang minat silakan ajukan proposal (kirimvia pos atau datang langsung ke kantor). Isinya: data diri kalian (nama asli, alamat, HP, email, twitter, FB) yang akan menyalurkan buku-buku tersebut dan profil singkat dan alamat lengkap perpustakaan/taman bacaan calon penerima (ceritakan pula tentang calon pembacanya).

3. Aksi ini gratis setelak-telaknya untuk lembaga di seluruh Indonesia.  Silakan kawan-kawan bisa langsung mengambil paket bukunya langsung ke kantor DIVA Press Group dalam jam kerja hari Senin-Jum’at pukul 09.00 – 16.00 (12.00 – 13.30 istirahat), ketemu Mas Dion dengan membawa print data diri dan profil tadi.

CV DIVA Press
Sampangan gang Perkutut 325 B
Baturetno Banguntapan
Jalan Wonosari km 7 Jogjakarta 55197

4. Setiap perpustakaan/taman bacaan yang diajukan, yang memenuhi spirit  umum tersebut, akan mendapatkan 100 eksemplar buku yang judul-judulnya kami pilih (buku-buku tersebut adalah buku layak baca, bukan buku cacat). Jika ada buku-buku yang dirasa tidak pas dengan segmen pembaca perpustakaan/tamanbacaan penerimanya, kami mohon kesediaannya untuk menghibahkan kepada perpustakaan/taman bacaan lain yang dinilai tepat.

5. Setiap orang boleh mengajukan lebih dari satu perpustakaan/taman bacaan yang berbeda, dengan membuat proposal pengajuan sendiri-sendiri. Jadi satu proposal pengajuan hanya untuk satu taman bacaan/perpus. Demikian seterusnya.

6. Perpustakaan/taman bacaan yang sudah menerima buku dari #AksiSejutaBukuGratisTamanBacaan dimohon untuk tidak mengajukan lagi demi pemerataan penerimanya. Mulai April 2014, kami tidak lagi melayani pengiriman paket buku gratis ke luar kota. Semua pemohon agar mengambil sendiri paketnya ke kantor kami. Mohon maklumnya ya DIVAmate.

7. Bagi yang berminat, silakan langsung mengambil paket buku ke kantor kami di Jogja.

8. Mungkin saja sih ada “oknum” yang tega melukai #AksiSejutaBukuGratisTamanBacaan ini. Biarinlah Tuhan yang urus jika ada yang tega begituan. We just need to trust each other to realize what we dream.


9.Jika sudah menerima paketnya, mohon infoin kami melalui media apa pun yang ada pada kami, bisa di twitter (@divapress01) atau FB (Penerbit DIVA Press).

Lets, Guys, bantuin yah, bantuin mewujudkan #AksiSejutaBukuGratisTamanBacaan ini. Hanya dengan bantuan kalian, aksi ini akan benar-benar memberikan manfaatnya. Alfumabruk lak!



By: Edi Akhiles (CEO DIVA Press Group)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar