Selasa, 12 Agustus 2014

seni diam


Dalam kesendirian, menyepi… rintik hujan dan senandung lembut mengalun. Seni dalam diam, dikedalaman diam yang menghasilkan sebuah karya. Diam, mengajari untuk bercermin lalu introspeksi. Apa yang sudah dilakukan dan apa yang belum tuntas dilakukan. Semua yang berani dimulai juga harus berani diselesaikan hingga tuntas. Bulan peningkatan kualitas diri, hingga menemui Maha Hidup dalam keadaan terbaik. Usia jasmani kita berjalan, terus berjalan. Seiring dengan itu jiwa kita semakin dewasa.
Menjadi bijaksana, dalam diam kita punya kekuatan untuk mengubah diri. Iman, hijrah kemudian jihad. Mengimani Allah, hari akhir dan RasulNya. Hijrah dari tempat maupun kebiasaan yang tidak mendidik jiwa menjadi pejuang Islam. Kemudian jihad di jalanNya untuk sebuah usaha maksimal penghambaan. Berhenti mengeluh, memprotes tanpa solusi. Pahami dulu duduk persoalannya secara menyeluruh hingga bijaksana akan meneduhi hati.
Diam, bukan sebuah keacuhan. Bukan pula sebuah kemalasan. Ini menjadi bagian menyiapkan amunisi untuk lebih bijaksana bersikap. Sunatullah dan qadarullah tidak mungkin kita hindari. Yang mampu kita lakukan hanya bersikap secara bijaksana. Terus berdoa, berdoa terus. Terus ikhtiar, ikhtiar terus.
Cita-cita akan kejayaan Islam dan ummat Islam itu perlu diperjuangkan, tidak hanya air mata dan peluh. Darah pun perlu mengucur untuk saksi ikhlas kita.
Hanya dengan focus pada cita-cita, hidup kita akan berarti. Berarti lagi passionate… gelegak semangat yang kuat menghadapi berbagai rintangan dan halangan. Setiap kesulitan ada kemudahan. Dan setiap kesulitan ada kemudahan. Ujian itu sesuai dengan kapasitas kemampuan. Mustahil kita kalah dengan keadaan. Karena kita dicipta lebih kuat dari keadaan.
Hidup hanya sebuah perjalanan mampir berteduh sesaat. Manfaatkan setiap waktunya untuk terus menjadi lebih baik. Melibatkan Allah sebagai teman perjalanan. Berceritalah semua padaNya. Lanjutkan scenario perjalanan yang telah ditentukan. Lakukan yang terbaik yang kita mampu. Ada masa tertawa yang pasti akan berlalu. Berganti masa sedih yang juga pasti akan berlalu.
Semua yang terlewati adalah proses yang Allah siapkan untuk mengajari kita lebih bijaksana.
Doa, menjadi jembatan rindu 


Diam, mencari makna menjadi bijaksana…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar