Kesalahan
kita memahami sesuatu hanya bisa menyelesaikan masalah sebatas rantingnya.
Memahami semua kejadian hingga akarnya agar dapat menyelesaikan masalah secara
istimewa.
Dalam
sebuah lemabaran majalah, aku menemukan liputan tentang penemuan sebuah alat
“pencegahan” pelecehan seksual pada perempuan yang kini marak. Alat ini dibuat
oleh salah seorang mahasiswa teknik salah satu perguruan tinggi di India,
karena kegelisahannya melihat maraknya pelecehan yang terjadi di negaranya.
Alat
ini digunakan di dalam balutan pakaian luar yang akan mengeluarkan sengat
listrik ketika mendapat tekanan paksa yang otomatis menyalakan fungsi GPS
(Global Positioning System) sehingga dapat segera menghubungi telepon darurat.
Unik.. Nilainya adalah ada dari kita lebih fokus pada solusi penyelesaian
masalah. Yang kemudian banyak diantara kita hanya saling tuding dan saling
tunjuk kesalahan.
Namun
coba kita lihat kembali permasalah yang menjadi akarnya.
Maraknya
pelecehan seksual terjadi karena tingginya intesitas media menampilkan berbagai
hal yang memantik hasrat. Laki-laki atau perempuan kini tidak berbeda,
sama-sama saling menggoda dan saling digoda. Lemahnya pemahaman diri,
pengetahuan dan kontrol masyarakat makin memberi ruang pelecehan seksual
tinggi.
Permasalahan
yang timbul di masyarakat bukan untuk sekedar potong kompas dengan proses
“pengobatan” setelah permasalahan ada. Proses pencegahan juga akan sangat
penting dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan meningkatnya pemahaman
diri dalam masyarakat maka akan meningkatkan karakter.
Laki-laki
dan perempuan yang memiliki kecenderungan kemudian dibatasi dengan batasan yang
tegas untuk dapat saling menjaga. Laki-laki menjaga pandangan dan kemaluan.
Perempuan pula menjaga pandangan dan kemaluan. Sehingga semua proses pergaulan
akan menjadi lebih tertata.
Bersabar
hanya dalam menjalankan kebaikan, dalam mencegah keburukan dan dalam ujian.
Bukanlah kesabaran bila diam pada keburukan di sekitar kita.
Teruntuk
hati yang menjaga kepatuhan J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar