Air, Api,
Rumput
Rasulullah SAW bersabda: ''An-Naas syurokaa fi tsalatsin, fil-maa
wal-kalaa wan-naaro.'' Manusia berserikat dalam tiga hal yaitu air, rumput,
dan api. (HR Imam Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah). Dalam riwayat Imam Thabrani
di tambah dengan garam (al-milh).
Hadis tersebut menjelaskan bahwa air,
api, dan rumput merupakan hak milik bersama. Pengawasan dan perlindungan atas
hak milik bersama menjadi tanggung jawab negara. Dengan demikian semua sumber
daya air, api, rumput, dan garam berada di bawah pengelolaan negara dan menjadi
milik negara.
Kebutuhan akan air merupakan kebutuhan
semua makhluk hidup. Para ilmuwan dan
antariksawan mencoba melakukan penelitian terhadap bulan dan mars, dua benda
langit yang terdekat dengan bumi, untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda
kehidupan di sana .
Indikatornya adalah air, namun hingga hari ini belum ditemukan tanda-tanda
adanya air di sana .
Allah telah menyatakan dalam al-Quran: ''Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup.'' (QS al-Anbiya: 30).
Sumber daya api sungguh banyak, terdiri
dari tambang minyak, batubara, gas alam, energi matahari, tenaga listrik. Para ulama lebih jauh menetapkan bahwa segala jenis
tambang di bumi adalah milik negara, termasuk tambang garam yang memiliki
deposit tinggi. Rasulullah SAW pernah menarik kembali tambang garam yang semula
diberikan kepada Abidh bin Hamal al-Mazani, setelah Rasul mengetahui bahwa
depositnya laksana air yang mengalir. (HR Abu Daud).
Rumput menurut Imam Syaukani dalam kitab
Nailul Authaar, adalah gunung, bukit,
lembah, hutan belantara, dan padang
rumput. Semua ini tak boleh menjadi milik perorangan, atau privat.
Undang-Undang Sumber Daya Air yang kini sudah disahkan DPR, konon merupakan
pesanan khusus pihak Bank Dunia dengan imbalan utang 300 juta dolar AS dalam
program Watsal (Water Resources Sector
Adjusment Loan). Undang-undang ini membuka peluang yang sangat besar bagi
pengalihan milik rakyat atas berbagai sumber mata air kepada milik swasta yang
nota bene dikuasai oleh perusahaan asing.
Demam privatisasi ternyata tidak saja
menimpa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan lembaga pendidikan, namun lebih
jauh menjangkau ketiga sumber daya: air, api, dan rumput yang menjadi kebutuhan
primer manusia. Kita berharap pemilu 2004 ini berhasil memilih wakil-wakil
rakyat yang mempunyai kepedulian yang tinggi dan keperpihakan pada rakyat,
sehingga mampu menarik kembali hak milik rakyat atau negara yang kini banyak
beralih menjadi milik individu.
Muhammad Abbas
Aula
Republika
Online
Senin, 17
Mei 2004
suka
BalasHapus