Hidup adalah meniti perjalanan dalam memperjuangkan
nilai-nilai kebaikan, berhenti berjuang sama artinya dengan berhenti hidup.
Kita semua telah tahu, bila Maha Pengasih menciptakan ujian
lengkap dengan kemampuan kita menghadapinya. Namun terkadang bila ujian itu
membadai sehingga kita terlupa akan ketentuan yang indah ini. Masih sering kita
menyalahkan orang lain dan ligkungan sekitar yang tidak mendukung kita. Padahal
bila melihat lebih dalam, diri kita juga menjadi bagian enting penentu ujian
itu akan menjadi lompatan kesuksesan atau menjadi duri yang menghentikan
langkah. Kehadiran air mata untuk memaknai kehadiran senyuman, kehadiran
kemarahan melengkapi indahnya memaafkan
Keletihan kita menjadi tujuan untuk menikmati nikmatnya
istirahat.
Di tiap jerih yang kita berikan untuk kebaikan kehidupan
menjadikan Maha Pangasih tersneyum, hingga kita dicintai tanpa batas. Saling
menasehati menjadi bagian penting untuk dapat saling menguatkan. Sebab hidup
tercipta untuk dapat saling melengkapi. Seperti kata seorang teman, sebuah palu
dapat memecah kaca atau menguatkan baja. Palu adalah sebuah ujian, kitalah yang
mamposisikan diri menjadi kaca atau baja?
Karena hikmah selalu hadir di akhir cerita…
Bersabarlah sejenak, duduk di samping ku. Belajar
menyalahkan gelap yang datang tanpa kita undang, mari kita bercerita tentang
mimpi kita. Aku tidak ingin mendengar keluhan, sebab aku tak mau kita disebut
kurang bersyukur. Dengan saling mencaritakan mimpi, kita akan semakin semangat
untuk mencapai akhir cerita yang akan memenuhi ruang hikmah.
Belajar dari cinta Hajar pada Sang Pencipta…
Menggelegak rasa untuk berjuang hingga tak ada lagi yang
dapat dilakukan, coba yakinkan hati bila pertolongan Maha Pengasih itu dekat.
Dekatnya sedekat kita mendekat padanya. Air mata, peluh, dan darah akan menjadi
saksi di pengadilan kehidupan. Bahwa kita menjadi bagian dari ksatria langit
yang terus belajar menyempurnakan diri untuk kehidupan yang lebih baik. Tidak
sekedar jalan yang indah, namun juga jalan kebenaran di hadapan Pemilik Hati
kita.
Merindukan jiwa yang menemani dan menguatkan berjuang di
jalan kebenaran…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar