Minggu, 09 Desember 2012

berjuang kawan!!!



Hidup adalah meniti perjalanan dalam memperjuangkan nilai-nilai kebaikan, berhenti berjuang sama artinya dengan berhenti hidup.

Kita semua telah tahu, bila Maha Pengasih menciptakan ujian lengkap dengan kemampuan kita menghadapinya. Namun terkadang bila ujian itu membadai sehingga kita terlupa akan ketentuan yang indah ini. Masih sering kita menyalahkan orang lain dan ligkungan sekitar yang tidak mendukung kita. Padahal bila melihat lebih dalam, diri kita juga menjadi bagian enting penentu ujian itu akan menjadi lompatan kesuksesan atau menjadi duri yang menghentikan langkah. Kehadiran air mata untuk memaknai kehadiran senyuman, kehadiran kemarahan melengkapi indahnya memaafkan

Keletihan kita menjadi tujuan untuk menikmati nikmatnya istirahat.

Di tiap jerih yang kita berikan untuk kebaikan kehidupan menjadikan Maha Pangasih tersneyum, hingga kita dicintai tanpa batas. Saling menasehati menjadi bagian penting untuk dapat saling menguatkan. Sebab hidup tercipta untuk dapat saling melengkapi. Seperti kata seorang teman, sebuah palu dapat memecah kaca atau menguatkan baja. Palu adalah sebuah ujian, kitalah yang mamposisikan diri menjadi kaca atau baja?

Karena hikmah selalu hadir di akhir cerita…

Bersabarlah sejenak, duduk di samping ku. Belajar menyalahkan gelap yang datang tanpa kita undang, mari kita bercerita tentang mimpi kita. Aku tidak ingin mendengar keluhan, sebab aku tak mau kita disebut kurang bersyukur. Dengan saling mencaritakan mimpi, kita akan semakin semangat untuk mencapai akhir cerita yang akan memenuhi ruang hikmah.

Belajar dari cinta Hajar pada Sang Pencipta…

Menggelegak rasa untuk berjuang hingga tak ada lagi yang dapat dilakukan, coba yakinkan hati bila pertolongan Maha Pengasih itu dekat. Dekatnya sedekat kita mendekat padanya. Air mata, peluh, dan darah akan menjadi saksi di pengadilan kehidupan. Bahwa kita menjadi bagian dari ksatria langit yang terus belajar menyempurnakan diri untuk kehidupan yang lebih baik. Tidak sekedar jalan yang indah, namun juga jalan kebenaran di hadapan Pemilik Hati kita.

Merindukan jiwa yang menemani dan menguatkan berjuang di jalan kebenaran… 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar