Jumat, 04 Juli 2014

berjalan terus teman...

Berjalan… terus berjalan. Hingga tidak lagi ada rasa sakit, hingga sakit itu hanya menjadi bagian kecil dalam perjalanan kita. Diri mu tahu, kesendirian ini mengkhawatirkan. Khawatir akan menyesatkan laku ku yang telah lama terjaga. Menanti mu menjadi perjuangan yang lain. Diantara semua, punggung ku mulai sering nyeri. Menuntut sandaran punggung yang lebih kuat. Kuat mengantarkan hingga di ujung usia. Berjalan… terus berjalan. Agar waktu kita tidak tersia, semua menjadi saksi ikhtiar kita. Hidup harus dilanjutkan teman. Apapun, bagaimanapun. Waktu tidak sempat menunggu. Teruslah berjalan.
Melangkah, hingga langkah kita menjadi penolong di hari nanti.
Perjuangan ini masih panjang sahabat, dan waktu kita sempit untuk sekedar duduk tanpa kerja. Dan akhirnya aku harus mengatakan, kesempatan kita saling menasehati hanya sebatas pintu gerbang. Selebihnya, ku titipkan pada Allah. Hanya padaNya ku percayakan pertemuan indah kita di akhirat. Tersenyum melihat kebersamaan kita dalam memperjuangkan kebaikan.
Pelajar Islam Indonesia (PII) rumah kita, universitas kita, medan juang kita. Mempertemukan kita dalam berbagai rupa. Letih, sedih, perih tak jarang tersenyum dan tergelak tawa. Semua hanya menjadi bagian yang selalu mewarnai perjalanan kita.
Belajar dari proses ini, aku menyadari menanti seorang pejuang yang tegar menentang badai dan mengangkat panji kejayaan Islam adalah perjuangan yang tidak mudah.


Tulisan yang didedikasikan untuk segenap panitia, tim instruktur dan peserta  yang mengajarkan banyak hal.

Medan Intermediate Leadership Training
Tegal, Jawa Tengah. 2 Ramadhan 1435 / 29 Juni 2014 2.33 am

Khilda Maulidiah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar