Selasa, 17 Desember 2013

hujan.. hujan...

Menikmati nyanyian hujan...
Dalam selimut hangat dan sebuah buku yang menemani

Menyanyikan lagu hujan...
Dengan sebuah payung biru berbunga, melangkah menghirup aroma basah

Menarikan tarian hujan...
Bersama mu, yang dikirim untuk menari bersama
Hanya dengan mengucap sebuah nama,
Kita merasa sebuah rasa tanpa nama
Senyum terkembang dari pijar air yang mengalir

Langkah ini terasa lengkap dengan iringan mu
Belajar menikmati secangkir kopi yang diri mu suka
Bercerita dengan kisah yang berat, tanpa batu tentunya
Haha... kisah ini romatika humoris
Nyaris seperti parodi yang menghibur di tengah kesibukan kita yang tidak jelas

Tahukah, diri mu tidak pernah ada dalam impian ku
Namun kini hadir mu menjadikan impian ku terwujud
Ah, pribadi mu menyenangkan dan menenangkan ku
Aku yang selalu panik dan khawatir
Hanya dengan memanggil sebuah nama di pesan singkat, hati kita terkait

Berdoa, memintal pinta pada Pemberi Hidup
Agar kita dapat belajar untuk dapat menua bersama
Menua untuk menebar banyak kebaikan pada kehidupan
Dan aku minta untuk tidak menjadi bidadari untuk mu
Sebab bidadari terlalu elok untuk ku yang masih perlu banyak belajar elok
Aku hanya mau menjadi bunga, yang mewangikan hidup mu, mewarnai langkah mu

Maafkan ketakutan yang berlebih, karenanya genggam ketakutan ku dengan keyakinan mu

Bahasakan sebuah rasa tanpa nama itu dihadapan keluarga ku
Bahasakan sebuah rasa tanpa nama itu dalam janji ikatan sehidup semati

Walau sesaat kita pernah saling melihat, dan waktu yang panjang kita terpisah jarak
Walau kita belum saling mengenal dan entah bagaimana rasa ini kemudian menari-nari
Walau kita hanya punya niat saling melengkapi, semoga ini menjadi indah

Hujan yang mewakilkan hati kita...
Menyatukan rasa di langit yang sama
Bersama hujan, aku merasa bersama mu
Hujan yang indah dan menginspirasi
Dan kata mu, menguatkan rapuh ku
Bila rasa mu berubah arah, tak lagi pada ku
Segeralah katakan pada ku

Perjalanan esok masih panjang,
Maukah mengajari aku untuk dapat menjadi teman hidup mu
Agar aku hati-hati dengan apa yang tidak diri mu suka
Dan berupaya melakukan apa yang diri mu suka dari ku

Sempatkan sedikit waktu untuk kita menyatukan cita kita
Kemana perjalanan yang kita akan lalui esok
Dimana kita akan membangun rumah senyum
Bagaimana cara kita untuk saling mengerti dan menguatkan
Apa yang kita perlukan untuk mendukung cita kita

Mungkin aku terlalu detail, aku hanya ingin jelas
Kemana diri mu akan membawa ku esok..

Hujan, sampaikan pada dia
“Terima kasih telah memilih ku
Jingga mu mewarnai biru ku dalam temaram senja”



wisma sofie

Dalam perjalanan ini, kita akan menemukan berbagai warna…
Warna yang mendewasakan dan saling mengindahkan

Banyak cita dan cerita yang tumbuh menyemai di sebuah rumah sederhana, wisma sofie
Rumah yang dibangun dari sebuah cita-cita... pelajar!
Belajar dan belajar...
Dari alam, dari kehidupan, dari hujan
Di setiap kita saling mengisi dan memberi
Mengingatkan bila tersalah, menguatkan bila terjatuh

Kesibukan masing-masing kita kemudian membuat akhir pekan semarak dengan pesta kecil
Alunan musik yang mengiring dapur yang mengepul
Hingga makan bersama dengan berbagai bentuk makanan hasil uji coba
Sebuah kisah klasik untuk masa depan, kata mereka

Bersama, kami belajar untuk menjaga harmoni
Walau terkadang marah, kecewa dan sedih
Wisma sofie menjadi saksi bisu dan diam
Menggantungkan semua cita hidup kami di tiap dinding
Menjelajah dunia dengan semangat, pelajar!

Pelajar yang belajar dari apa yang diajarkan hidup

Wahai Maha Hidup, semoga yang kami citakan adalah rencana Mu.
Ukhuwah ini menjadi saksi perjuangan kita...

Terima kasih ;)
FathiaLestari, KhildaMaulidiah, LilyRetnoA, RahmiWijayanti, Nurdana-Nurdani

Be great mom, guys!!