Jumat, 13 September 2013

sekian cita-cita kita



Lembaran ini kembali menggoreskan sekian cita...
di tiap bagian perjalan yang terlewati selalu memberi makna
berpikir, merasa dan melangkah dalam iringan nyanyian hari
semakin menguatkan azzam yang terpatri untuk di tawakali setelahnya
membangun sebuah peradaban kecil yang menjadi anti tesis dari sekian tesis yang terserak

 desa mandiri

kata itu yang senang menari-nari di mata ku
dimana sekarang banyak diantara kita telah enggan melihat, bahkan mungkin melirik desa
desa yang menjadi kampung halaman anak cucu kita nanti
desa yang mengajarkan arti hidup
desa yang menunjukkan sisi kemanusiaan kita

sebuah rumah sederhana dengan untaian anak yang selalu menyambut pagi dengan senyuman
sepetak tambak ikan, perkebunan sayuran, peternakan...
membangun semangat kampung pelajar, yang semua warga senang belajar
belajar, mengajar adalah kebutuhan pemuliaan hidup

pesantren eko wisata

indah sekali menggambarkan sebuah tempat yang asri, alami dan semua mencintai belajar
untuk menyempurnakan tugas kita di bumi
semakin tinggi ilmu semakin dekat dengan Maha Ilmu

gema adzan mengalun, derak sepeda ilmu mengalun
sebuah kemuliaan adalah kepastian setelahnya

Jumat, 06 September 2013

hingga matahari enggan terbit

kesabaran, adalah upaya kita tetap berjalan mengubah yang ada jadi lebih baik
keikhlasan, adalah bagian sisi kemanusiaan kita
kesyukuran, adalah tanda kita menikmati hidup

semua hanya sebuah kisah, nantinya ada hikmah
karena kita diuji pada tataran tindakan
apa yang mampu lakukan untuk dapat menjadi seseorang yang berarti
lembar ini hijau, mendamaikan letih yang terbuai
bersama napas kehidupan kita terus memaknai
hingga tak ada lagi kesempatan untuk belajar

tinta kita akan kering bila tulisan kita hanya sekedar mengikuti arus dunia
namun akan terukir bila tulisan kita untuk mengungkap cipta, rasa, karsa sebagai tugas kemanusiaan kita
teruslah belajar, hingga matahari enggan terbit di pagi mu..